Kamis 19 Dec 2013 14:53 WIB

Red: Agung Sasongko

'Korupsi Bencana Kemanusiaan'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, kemiskinan bukanlah hal yang asing. Kemiskinan itulah yang mendorongnya, untuk membantu masyarakat keluar dari kemiskinan.

"Saya akrab dengan miskin, karena saya anak seorang petani. Saya memahami dan menghayati bagaimana menjadi orang miskin," ucapnya saat berbincang dengan ROL, Rabu (19/12) kemarin.

Niatan pendiri lembaga amal Dompet Dhuafa ini mencapai momentumnya. Pada tahun 1993, ketika ia mendapat amanah menjadi pemimpin redaksi Republika, Parni mendapat gagasan untuk mendirikan lembaga amal yang kini banyak memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Melalui institusi itu, Parni membangun jiwa relawan kemanusiaan.

Namun, itu tidak mudah. Zaman telah berganti. Kecenderungan yang terjadi, masyarakat Indonesia tengah melalui zaman transaksional, semua dinilai dengan uang. Semua dipandang sebatas jual beli uang. Hasilnya korupsi merajalela.

 

Footage  : Youtube