REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, penghentian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Jakarta hanya berlaku bagi mobil pribadi. Sementara motor, truk dan kendaraan umum lainnya tetap bisa menikmati BBM subsidi.
"Terutama ya mobil (pribadi). Kalau yang lain tetap boleh," ujar gubernur yang memimpin Jakarta sejak 15 Oktober 2012 lalu tersebut.
Menurut Jokowi, penghapusan BBM bersubsidi di Jakarta bertujuan agar pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan kendaraan umum. Dengan begitu, kata dia, otomatis kemacetan akan berkurang.
Selain itu, lanjut pria berusia 52 tahun tersebut, penghapusan BBM subsidi di Jakarta juga bisa membuat negara untung. Sebab, alokasi dana untuk subsidi menjadi berkurang dan bisa dialihkan untuk kepentingan yang lain.
Jokowi mengaku, rencana Pemprov menyetop subsidi BBM di DKI sudah mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat. Meski demikian, katanya, pemerintah masih melakukan kalkulasi sebelum memutuskan BBM subsidi benar-benar dihentikan. "Ya kita baru bicara. Dikasih lampu hijau tapi masih dihitung," ucap dia.