REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Direktur Masjid Al Aqsa, Syekh Najeh Bakirat, mengecam pembakaran Alquran dan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW oleh pendukung klub sepak bola Israel di Kota Sakhnin, Rabu (18/12).
"Pelanggaran Israel terhadap simbol-simbol agama Islam benar-benar sudah melampaui batas," kata Bakirat kepada Anadolu.
Selama pertandingan sepak bola berlangsung, sejumlah pendukung tim sepak bola Israel, Beitar Yerusalem, dilaporkan telah membakar salinan kitab suci umat Islam, Alquran. Tak hanya itu, mereka juga melontarkan kata-kata penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Anggota Knesset dari kelompok Arab, Talab Abu Arar, telah melayangkan pernyataannya kepada Menteri Keamanan Internal Israel, Yitzhak Aharonovich, dan Ketua Asosiasi Sepak Bola Israel, Avi Luzon.
Isinya meminta mereka untuk menahan para penggemar Beitar Yerusalem yang melakukan tindakan keji tersebut. Abu Arar juga menyerukan agar warga Israel menghentikan semua pelanggaran yang bersifat rasis.
"Karena, itu dapat mengancam keamanan publik, juga keamanan warga Arab di Israel," ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kepolisian Israel, Luba Al Samri mengatakan tiga orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut telah ditahan untuk sementara waktu. Ketiganya diketahui masih berusia dua puluhan tahun.