REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Musim hujan membuat Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabubapaten Boyolali, mulai berbahaya. Tiga pelajar SMP, Angel Permana Putra (15 tahun), Hendi Maulana (15), dan Kristopus Satrio, tewas tenggelam hingga dasar waduk.
Waduk Cengklik dari dulu biasa dimanfaatkan untuk mengail ikan. Sebagian wisatawan lokal ingin mencoba dan menikmati rakit untuk berselayar. ''Kebanyakan korban kemungkinan orang tidak pengalaman mengendalikan rakit. Sehingga terjebak oleh derasnya angin. Siapapun yang tak bisa mengendalikan rakit panik. Rakit akhirnya terguling,'' ujar Suratman (53), tukang parkir di sana.
Ketiga korban pelajar yang tenggelam berhasil ditemukan. Ini setelah Tim SAR Boyolali diterjunkan, dan melakukan penyisiran seluru dasar areal waduk dengan jaring ikan. Korban yang sudah tenggelam hingga dasar waduk bisa tersangkut jaring.
Korban terakhir tenggelam yang ditemukan Angel Permana Putra, Kamis (1/12) petang. Korban ditemukan tewas tak jauh dari lokasi penemuan pertama dan kedua. Jenazah korban segera dibawa ke Puskesmas Ngemplak, Boyolali, untuk diotopsi. Kemudian, diserahkan kepada keluarga.
Informasi dari Tim SAR Gabungan, jenazah korban ditemukan saat dilakukan operasi penyisiran. ''Tim menyisir menggunakan jaring, kemudian didapatkanlah jenazah korban,''ungkap Koordinator POSAR Solo Raya, Amin Yahya. Jenazah korban langsung dimakamkan malam hari itu juga.
Dua korban sebelumnya, sudah ditemukan, Kamis (19/12) pagi, yakni Hendi Maulana (15). Menyusul sore hari ditemukan jasad Kristopus Satrio (15). Keduanya, warga Perum Delta, Desa Gedongan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Komandan SAR Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetya, puas atas kerja tim. Relawan berhasil menemukan ketiga korban walau sudah meninggal dunia. Menurutnya, SAR Accident air biasanya 99 persen korban ditemukan meninggal.
Pencarian terhadap korban tenggelam sedikit mengalami kesulitan dengan kondisi air di waduk yang keruh setelah hujan. ''Kita mengaduk-aduk dasar waduk juga terhalang tanaman enceng gondok dan rumput. Meski begitu, alhamdulillah berhasil kita temukan juga,'' ujar Yoyok, panggilan akrab Kurniawan Fajar Prasetya.