REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Warga Kuba akhirnya bisa menikmati rasanya mengendarai mobil baru buatan mancanegara. Setelah sekian lama warga Kuba hanya bisa membeli mobil tua yang diproduksi sebelum revolusi 1959, kini mereka dapat berlega hati.
Karena selama ini, hanya mobil-mobil dan kendaraan tua itu saja yang dapat dijumpai di negara komunis itu.Takhanya itu, pemerintah Kuba juga sangat membatasi properti-properti swasta sejak 1959. Sehingga sangat jarang sekali dijumpai properti-properti yang modern di negara itu.
Namun, setelah reformasi dua tahun lalu, pemerintah Kuba memberi kelonggaran peraturan jual beli kendaraan bermotor itu. Warga Kuba dapat membeli dan menjual mobil baru dan bekas dari pedagang ritel yang dikendalikan oleh negara.
Mereka tetap harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pemerintah. Selain itu, hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkan prioritas izin untuk membeli mobil baru. Mereka adalah orang-orang yang bekerja dan dapat memberikan manfaat untuk negara, yakni para dokter dan diplomat.
Kondisi tersebut tentu saja berdampak pada perekonomian Kuba. Perekonomian yang tak kunjung bangkit membuat pemerintah harus mengevaluasi peraturan ekonomi di negaranya. Namun, peraturan baru itu masih dinilai ketat bagi warga Kuba.
Sehingga, menurut koranPartai Komunis, Granma, Dewan Menteri menyetujui agar pemerintah kembali melonggarkan peraturan pembelian kendaraan dari negara itu. Mereka mengizinkan masuknya kendaraan-kendaraan baru produksi luar negeri yang tentu saja lebih mahal dari kendaraan yang ada di Kuba.
Untuk memiliki mobil modern itu, rakyat Kuba juga tidak perlu lagi meminta izin pemerintah. Mereka tetap harus membeli berbagai jenis kendaraan asing yang lebih modern dari mobil-mobil di Kuba, baik baru maupun bekas, melalui ritel resmi pemerintah.
Tak semua warga Kuba menyambut gembira peraturan baru yang dikeluarkan pemerintah. Bagi orang-orang kaya, peraturan itu tentu saja sangat melegakan hati mereka. Warga seperti Jorga Canso yang tinggal di kota Havana, peraturan baru itutidak membuatnya menjadi lebih bahagia. “Ya, saya bisa membeli mobil baru. Tapi, pakai apa?” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika