REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Pemerintah dan masyarakat India mengecam penahanan terhadap seorang Diplomat India di New York, Devyani Khobragade oleh aparat keamanan Amerika. Meski begitu, Amerika menolak mencabut tuduhan yang dialamatkan kepada diplomat wanita India itu.
Ketika ditanya apakah Khobragade akan bebas dan pengadilan akan menghentikan tuntutannya, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, justru dengan tegas mengatakan Amerika tidak akan mencabut tuduhan atas diplomat wanita India itu. “Kami benar-benar mendakwa Khobragade atas tuduhan itu. Kami tidak akan mencabut dakwaan itu. Masalah inimerupakan masalah penegakan hukum,” katanya.
Lanjutnya, tiap tahun Amerika telah memberitahu setiap negara terkait dengan kewajibannya terhadap staf yang mereka bawa ke Amerika. Sehingga, pemerintah Amerika benar-benar mendakwa Khobragade dengan tuduhan tersebut. Meskipun Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry, telah menyatakan penyesalannya atas insiden itu. Namun, pemerintah India mengatakan penyesalan itu tidak cukup. Mereka mendesak Amerika untuk minta maaf dan mengakuikesalahannya.
Pemerintah India menilai tindakan aparat keamanan Amerika itu tidak dapat diterima. Menteri Urusan Parlemen India, Kamal Nath, menyesalkan kejadian tersebut. “Amerika bermain-main dengan India. Tapi Amerika harus tahu bahwa India telah berubah,” katanya, seperti dilansir dari BBC, Jumat (20/12).
Sebelumnya, anggota parlemen India yang geram meminta pemerintah untuk bertindak. India pun telah mencabut kartu diplomat yang dapat memberikan kekebalan hukum bagi pegawai kedubes Amerika di India. Selain itu, para delegasi Amerika di India pun diacuhkan oleh para politisi dan pejabat India. Perdana Menteri India, Manmohan Singh, yang sangat geram juga menyebut tindakan Amerika itu sangat tercela.
Khobragade telah ditahan di New York atas dakwaan pemalsuan visa dan membuat pernyataan palsu setelah dituduh memberi upah yang rendah terhadap pembantunya. Namun, Khobragade menyangkalnya dan tak lama kemudian dibebaskan. Seharusnya, Khobragade memberi upah pembantuny asebesar 4.500 dolar AS per bulan berdasarkan upah minimum New York. Namun, ia hanya memberi upah 573 dolar AS per bulan. Jika terbukti bersalah, dia terancam hukuman 15 tahun penjara.