REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran dan kelompok G5+1 memulai putaran baru pembicaraan tingkat ahli di Kota Jenewa, Swiss. Perundingan tersebut untuk merancang mekanisme pelaksanaan perjanjian nuklir sementara yang diteken November lalu.
Para pejabat dari Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Amerika Serikat, Cina, Rusia, Prancis dan Inggris, ditambah Jerman, memulai pembicaraan Kamis (19/12) pukul 16.00 waktu setempat.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Hukum dan Internasional, Abbas Araqchi mengatakan, pembicaraan tingkat ahli di Jenewa telah dijadwalkan pada Kamis dan Jumat, tetapi dapat dilanjutkan sampai pekan depan.
Pada 12 Desember, Iran dan enam kekuatan dunia menyelesaikan perundingan intens empat hari pada tingkat ahli di markas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di ibu kota Austria, Wina.
Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman menandatangani kesepakatan sementara di Jenewa pada 24 November untuk membuka jalan bagi penyelesaian penuh sengketa dengan Barat yang telah berlangsung sedawarsa berkaitan dengan program energi nuklir Iran.
Barat menuduh Iran mengembangkan persenjatan nuklir di balik program nuklir sipilnya, meskipun Teheran berkali-kali membantah bahwa program nuklirnya untuk kepentingan sipil.