REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Wakil Bupati Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Khazalik membuka Latihan Kader I Pengajar Muda Komunitas Bakti Bangsa, Jumat.
"Bintan memiliki banyak kawasan pesisir yang sulit terjangkau program-program pemerintahan. Peran pengajar muda ini sangat besar dalam mencerdaskan anak bangsa, terutama yang tinggal di daerah pesisir," kata Khazalik di hadapan 10 calon pengajar muda.
Orang nomor dua di Pemerintahan Bintan itu juga larut dalam upacara yang disertai hujan lebat.
Ia mengharapkan latihan kader yang dilakukan Komunitas Bakti Bangsa itu mampu melahirkan para pengajar yang cerdas, disiplin dan ikhlas dalam memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak yang kurang mampu. Semangat dalam mencerdaskan anak-anak kurang mampu merupakan perbuatan mulia.
"Apa yang dilakukan aktivis Komunitas Bakti Bangsa ini perlu dicontoh. Mereka mengamalkan fungsi kemahasiswaan di tengah masyarakat," ujarnya.
Para pengajar muda yang terdiri dari mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji itu mengikuti pelatihan di Teluk Bakau, Kabupaten Bintan selama tiga hari.
"Pelatihan Kader I Pengajar Muda angkatan kedua itu dilaksanakan mulai hari ini selama tiga hari. Kegiatan yang sama telah kami selenggarakan tahun 2012 untuk mempersiapkan para pengajar muda mengabdi di tengah masyarakat," kata Ketua Komunitas Bakti Bangsa Kepulauan Riau Eva Fransiska.
Ia menambahkan, pemateri pelatihan tersebut adalah anggota legislatif, dosen, wartawan dan pengusaha.
Wakil DPRD Kepri Ing Iskandarsyah akan memberi materi pendidikan keislaman, sedangkan siraman rohani akan diisi oleh anggota DPRD Kepri dari Fraksi Keadilan Sejahtera Hanafi Ekra.
Untuk materi tindakan kelas diberikan oleh dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Ekonomi Raja Haji, Dachroni, sedangkan materi pendidikan karakter diisi oleh dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji Dewi Murni.
Pengusaha wanita yang cukup sukses di Tanjungpinang, Kartika, akan memberi materi motivasi dan kreativitas. Kartika merupakan pemilik CV Citra Sari yang sering memberi motivasi kepada pelaku usaha kecil menengah.
"Calon pengajar muda akan berikrar menjaga nama baik organisasi, turut serta dalam menjaga NKRI, setia pada Pancasila, dan rela berkorban untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat di lingkungannya," ujarnya.
Dalam latihan itu para peserta juga diberi materi untuk mengolah organisasi secara benar.
"Kami juga mendengar aspirasi dari para peserta," katanya.