Ahad 22 Dec 2013 09:31 WIB

Penutupan Pusat Kebudayaan di Jerman Picu Kerusuhan

Rep: Gita Amanda/ Red: Fernan Rahadi
Demonstrasi di depan Rote Flora.
Foto: old.squat.net
Demonstrasi di depan Rote Flora.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Kerusuhan terjadi antara demonstran dan polisi di Jerman setelah penutupan pusat kebudayaan. Polisi mengatakan 82 petugas terluka dalam bentrokan dengan demonstran yang menentang penggusuran penghuni liar.

Kelompok sayap kiri Jerman mengatakan 82 polisi dan sejumlah pengunjuk rasa telah terluka dalam bentrokan. Bentrokan dipicu oleh penggusuran penghuni liar di salah satu pusat kebudayaan sayap kiri di kota utara Hamburg.

Lebih dari 7.000 orang berdemonstrasi pada hari Sabtu (21/12), melawan penutupan pusat kebudayaan Rote Flora, bekas bangunan teater yang menjadi rumah penghuni liar dan berfungsi sebagai titik pertemuan bagi aktivis.

Kelompok sayap kiri Hamburg mengatakan, beberapa dari para demonstran mulai melemparkan benda-benda pada 2.000 petugas. Ini dilakukan tak lama setelah demonstrasi dimulai.

"Para pengunjuk rasa tiba-tiba mulai berbaris, dan ini bukan sesuatu yang kita sepakati dengan mereka, jadi kami harus menghentikan aksi demo itu," kata juru bicara polisi Mirko Streiber seperti dilansir Aljazirah.

Setelah polisi berupaya menghentikan demo, botol, batu dan kembang api mulai dilemparkan dan melukai beberapa petugas. Polisi menurut Streiber tidak memiliki pilihan selain menyemprotkan air ke pendemo.

"Setelah demonstran dibubarkan, sekitar 1.000 pengunjuk rasa berkeliaran di jalan-jalan dan menyerang supermarket, bank dan polisi," ungkap Juru bicara polisi itu.

Polisi telah menyatakan bagian kota dalam "zona bahaya". Hal ini menurutnya memberikan wewenang pada penegakan hukum untuk mencari dan menahan orang yang dicurigai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement