REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil presiden Jusuf Kalla meluncurkan novel yang berjudul 'Athirah' di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, tepat di Hari Ibu, Ahad (22/12). Novel tersebut merupakan kisah ibunda Jusuf Kalla bernama Athirah yang dianggapnya sebagai sosok yang sangat berpengaruh di dalam perjalanan hidupnya.
Pria yang akrab disapa JK itu mengatakan, ia sangat menghormati ibundanya. Baginya, sosok Ibu Athirah telah memberi nilai-nilai kehidupan dan prinsip-prinsip dalam hidupnya.
"Emma (panggilan JK terhadap ibunya) tak hanya melahirkan saya, tetapi juga membesarkan dan menjadi teladan bagi saya," tutur pria yang juga sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini.
JK menambahkan, pengaruh Ibu Athirah sangat besar dalam hidupnya. Ia menjadi seperti sekarang tak bisa dilepaskan dari sosok seorang ibu. Menurutnya, setiap manusia akan menjadi apapun berawal dari keluarga. "Dari keluarga kita dididik. Dan keluarga merupakan tempat pendidikan yang sebenarnya," ujar JK.
Dalam peluncuran buku setebal 388 halaman ini, penulis buku Alberthiene Endah mengatakan bahwa dari Ibu Athirah, JK tampil sebagai pemimpin yang unik, penuh ide dan gagasan serta komitmen kemanusiaan yang sangat tinggi. "Yang dinasihatkan Ibu Athirah menjadi gagasan dalam setiap apa yang JK lakukan," ungkap AE, sapaan akrab Alberthiene Endah.