Ahad 22 Dec 2013 18:29 WIB

Pengamat Inginkan Budaya Bali Pada Sendratari Ditonjolkan

festival sendratari ramayana internasional 2013
Foto: blogspot.com
festival sendratari ramayana internasional 2013

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengamat seni Kadek Suartaya MSI menginginkan budaya Bali pada seni drama dan tari selalu ditonjolkan agar tidak kehilangan identitasnya.

"Hal itu penting di tengah pergulatan budaya global dan lokal," kata dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu, Minggu.

Kadidat doktor Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar juga melihat dinamika perubahan yang terjadi dalam sendratari Bali di tengah globalisasi menjadi latar belakang untuk melakukan sebuah penelitian dengan menempatkan sendratari Bali sebagai objek material dan dinamika perubahannya.

Dinamika perubahan sendratari pertama kali muncul di Bali pada tahun 1962 hingga menjadi seni pertunjukan favorit di arena pesta kesenian Bali (PKB) yang digagas Prof Dr Ida Bagus Mantra (alm) tahun 1978.

Sendratari dari perspektif kajian budaya secara konseptual artistik adalah dramatari non verbal yang dapat dinikmati tanpa memerlukan kendala bahasa, sebab estetika tari dan musik sebagai media komunikasi utama dalam sendratari bisa berinteraksi secara trans-budaya dan trans-bangsa.

Di tengah era globalisasi, sendratari berpeluang menjadi seni unggulan yang dapat diapresiasi masyarakat global menghadapi gencarnya penetrasi seni budaya pop.

Namun dalam perkembangannya di tengah masyarakat Bali sendiri, sendratari menjadi seni pentas lokal yang memiliki dimensi kultural yang signifikan.

"Sebagai sebuah kreasi seni, sendratari diterima sebagai seni tontonan yang memiliki prestasi seperti setiap tahun ditampilkan dalam memeriahkan pembukaan PKB," ujar Kadek Suartaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement