Senin 23 Dec 2013 09:13 WIB

Harga Sapi Tinggi Bikin Pedagang Merugi

Pedagang daging sapi lokal di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8). (Republika/Adhi Wicaksono)
Pedagang daging sapi lokal di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Pedagang sapi di Pasar Hewan Wirosari, Jawa Tengah. mengeluhkan minimnya pembeli, menyusul meroketnya harga sapi.

Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi. "Para pedagangang sesungguhnya mengeluhkan tidak ada pembeli karena harga sapi tinggi," kata Bayu, di sela-sela peresmian Pasar Jepon, Blora, Jawa Tengah, Ahad (22/12).

Saat berkunjung ke Pasar Hewan Wirosari saat melakukan perjalanan ke Blora, Bayu berkata, jika dilihat dari sisi pedagang terkait harga sapi yang tinggi itu, sesungguhnya kabar yang menggembirakan bagi para peternak, namun bukan untuk para konsumen.

"Jika dilihat dari sudut kepentingan peternak sangat bagus, mereka senang mendapatkan keuntungan. Namun dari sisi konsumen, harganya masih terlalu mahal diperkirakan jika sudah jadi daging masih berada pada kisaran Rp 95 ribu per kilogram," kata Bayu.

Bayu mengatakan, berdasarkan pandangan mata, jumlah sapi yang diperjualbelikan sangat banyak dan memenuhi kebutuhan para konsumen, permasalahannya hanya terkait dengan harga yang masih tinggi saja.

"Jumlah sapi sangat tersedia, jika dilihat dari pandangan mata saya kira tidak kurang ada sebanyak 1.000 ekor. Jumlahnya cukup, namun harganya memang masih tinggi," ujar Bayu.

Kementerian Perdagangan sendiri menyatakan bahwa menjelang perayaan hari Natal 2013 dan tahun baru 2014 harga kebutuhan bahan pokok dalam kondisi normal, hanya untuk produk hortikultura yang mengalami kenaikan.

Namun, perhatian tetap ditujukan kepada produk hortikultura seperti cabai yang sedikit mengalami kenaikan harga yang diakibatkan musim penghujan dan menyebabkan produk-produk tersebut mudah rusak atau busuk. Sementara untuk harga daging sapi masih tinggi namun tidak mengalami kenaikan lagi.

Harga rata-rata harga daging sapi di Jakarta tetap berada pada kisaran Rp 92 ribu per kilogram, gula pasir tetap Rp 12.400 per kilogram, minyak goreng tetap Rp 9.818 per kilogram dan kenaikan justru terjadi pada beras IR 64-II yang naik Rp 200 per kilogram menjadi Rp 9.240 per kilogram.

Saat ini harga cabai merah besar adalah Rp 32 ribu per kilogram, cabai rawit merah juga mengalami kenaikan seribu rupiah per kilogram menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Sementara cabai hijau juga naik seribu rupiah per kilogram menjadi Rp 7.000 per kilogram dan cabai merah keriting tetap Rp 22 ribu per kilogram.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement