Senin 23 Dec 2013 08:13 WIB

BI: Rasio Modal Perbankan Masih Tinggi

Rep: Satya Festiani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah (tengah) dan Kepala Grup Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Juda Agung (kedua kiri) lakukan
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah (tengah) dan Kepala Grup Kebijakan Ekonomi Moneter BI, Juda Agung (kedua kiri) lakukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menegaskan, industri perbankan di Indonesia secara umum masih dalam kondisi yang aman. Rasio kredit bermasalah (NPL) pun masih berada di kisaran yang aman. 

Secara industri, NPL bank umum berada pada level 1,91 persen per Oktober 2013. Rasio kecukupan modal (CAR) juga masih tinggi, yakni sebesar 18,4 persen. Angka tersebut jauh di atas ketentuan minimum 8 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah, mengatakan NPL perbankan secara industri masih aman. Menurutnya, hingga saat ini belum ada bank yang terpaksa menggerus CAR untuk melakukan pencadangan karena mengalami NPL yang tinggi.

Menurut aturan BI, bank-bank harus mencadangkan 100 persen jika kreditnya macet. Difi mengatakan, bila suatu bank mengalami kenaikan NPL, BI akan meminta bank tersebut untuk memperbaikinya. "Kita minta action plan bank untuk perbaiki," ujar Difi, Ahad (22/12).

PT Bank Mutiara dikabarkan mengalami NPL yang cukup tinggi sehingga CAR tergerus. Ditanya mengenai kenaikan NPL yang terjadi pada Bank Mutiara, Difi enggan berkomentar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement