REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengkritisi Indonesia yang menjadi negara konsumtif. Ia menyebut bagaimana banyaknya komiditas barang impor yang masuk ke negara ini.
Prabowo mengatakan, ada sekitar satu juta pembelian mobil per tahun, tetapi tidak ada yang buatan dalam negeri. Begitu pun dengan motor. Bahkan, ia mengatakan, Indonesia mengimpor garam, ikan asin, dan ikan teri. "Bayangkan, negara yang tiga per empatnya laut impor ikan teri. Ini memalukan sebagai bangsa," ujarnya, di DPP Gerindra, Senin kemarin.
Ke depan, Prabowo mengatakan, Indonesia tidak boleh menjadi negara konsumif. Ia mengatakan, Gerindra menginginkan Indonesia menjadi produktif. Ia ingin Indonesia bisa mengekspor barang berkualitas yang berguna bagi negara lain. Bukan mengekspor bahan baku atau malah jadi importir. "Itu cita-cita kita. Itu strategi kita," ujar Ketua Dewan Pembina Gerindra itu.
Prabowo mengatakan, Gerindra sudah menyatakan secara tertulis programnya. Gerindra menawarkan enam aksi transformasi bangsa. Diantaranya, membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, adil, dan makmur, kemudian melaksanakan ekonomi kerakyatan. Gerindra juga mencanangkan pembangunan keadulatan pangan, energi, dan pengamanan sumber daya air.
Dengan program yang sudah dirancang itu, Prabowo berharap rakyat bisa segera melihatnya. Ini juga, menurut dia, menjadi bahan untuk memberikan informasi kepada para pemilih muda. Ia mengatakan, para pemilih muda saat ini sudah semakin rasional untuk melakukan pilihan.
"Bisa menilai mana yang hanya banyak janji, tapi pada saat berkuasa tidak banyak menepati janjinya," ujar mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu.