REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kota Bandung memberlakukan sistem parkir prabayar dalam rangka meningkatkan efektifitas dan optimalisasi sektor perparkitan di Kota Kembang.
"Uji coba parkir pra bayar pertama dilakukan di Jalan Braga, beberapa mesin karcis prabayar ditempatkan di trotoar. Petugas parkir sementara tetap ada untuk mengawasi dan mengatur keluar masuk kendaraan," kata Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil saat meresminkan mesin parkir prabayar di Jalan Braga Kota Bandung, Selasa.
Jalan Braga sepanjang 800 meter menjadi pilot project pelaksanaan mesin parkir prabayar tersebut. Setiap pengendara sepeda motor maupun kendaraan roda empat yang parkir di jalan elite di Kota Bandung itu membayar sendiri tarif parkirnya di mesin itu.
Sekali transaksi parkir Rp2.000, dan jam berikutnya ditambah Rp2.000. Bila ada pengendara yang nakal kabur atau tidak membayar, maka petugas parkir akan menegur, atau bahkan menggembok ban kendaraan yang bersangkutan.
"Caranya pengendara memasukan koin ke dalam mesin itu, kemudian menuliskan nomor kendaraan. Nantinya akan keluar jam parkir dan jam keluar dari lokasi itu," katanya.
Wali Kota Bandung itu sempat mencoba mesin itu, dengan cara memasukan koin Rp1.000 sebanyak dua buah sehingga totalnya Rp2.000, Kemudian menulis nomor kendaraan melalui tombol yang tersedia.
"Memang perlu edukasi bagi masyarakat, nantinya kalau sudah terbiasa akan efektif. Di luar negeri sudah seperti ini, kalau sudah terbiasa dan efektif akan diberlakukan di lokasi parkir lainnya di Bandung," kata Wali Kota.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung EM Ricky Gustiadi menyatakan sistem parkir itu akan diuji coba dan dites efektifitasnya. Di sisi lain pihaknya mengedukasi masyarakat untuk terbiasa menggunakan perangkat dan sistem parkir itu.
"Kita uji efektifitasnya, kemudian perawatan dan operasioinalnyua sehingga nanti akan diketahui letak kesulitan, hambatan dan efektifitas mesin itu," kata Ricky Gustiadi menambahkan.