Rabu 25 Dec 2013 12:45 WIB

Israel: Mandela Pernah Dilatih Mossad

Former South African president Nelson Mandela (left) and the late US pop star Whitney Houston pose for photographers at the presidency in Pretoria, in 1994. Mandela shows his fond of batik in many occasions. (file photo)
Foto: Reuters/Juda Ngwenya
Former South African president Nelson Mandela (left) and the late US pop star Whitney Houston pose for photographers at the presidency in Pretoria, in 1994. Mandela shows his fond of batik in many occasions. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID , JERUSALEM -- Otoritas Kearsipan Israel telah menerbitkan surat berusia 50 tahun yang berasal dari agen mata-mata Mossad. Surat tersebut mengklaim adanya penawaran pelatihan paramiliter untuk  Nelson Mandela muda pada tahun 1960.

Associated Press melaporkan, surat dihadirkan bersama dengan dokumen-dokumen yang menggambarkan simpati negara Yahudi itu untuk berjuang mendukung kelompok antiapartheid.

Dokumen tersebut dirilis di website otoritas kearsipan tersebut setelah kematian Mandela. AP menulis, hadirnya dokumen itu kemungkinan ditujukan untuk menumpulkan kritik terhadap aliansi dekat Israel kemudian dikembangkan dengan apartheid penguasa Afrika Selatan .

Hubungan Israel dengan Afrika Selatan memang tetap dingin setelah tumbangya rezim apartheid. Pemerintah Afrika Selatan adalah pendukung kuat dari Palestina, sedangkan Palestina sering membandingkan kampanye mereka untuk kemerdekaan dengan perjuangan di Afrika Selatan yang mengakhiri apartheid .

Awal bulan ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara mencolok, absen dari berkumpulnya puluhan pemimpin dunia - termasuk Presiden Barack Obama - yang menghadiri  pemakaman Mandela. Netanyahu berdalih, tak dapat menghadiri pemakaman Mandela karena tingginya biaya penyewaan pesawat dan harus membawa pasukan keamanan dalam jumlah besar .

Dokumen Israel baru diterbitkan sejak tahun 1960. Dokumen ini dirilis setelah kematian Mandela pada 5 Desember 2013. Dokumen tersebut tampak memperlihatkan bagaimana keberpihakan pejabat Israel  melawan apartheid.

Dalam dokumen itu, terlihat bagaimana upaya pejabat Israel - bersama masyarakat internasional -menekan Pemerintah Afrika Selatan untuk menghentikan Pengadilan Rivonia pada 1964 dimana Mandela akan dijatuhi hukuman seumur hidup.

Selain itu, terdapat hal  mengejutkan pada memo yang pertama kali terungkap oleh harian Haaretz tersebut. Memo tersebut mengklaim Mandela menerima pelatihan paramiliter dari agen Mossad di Ethiopia pada pertengahan 1962 - tanpa mereka menyadari siapa dia .

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement