REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kapal-kapal perang Rusia dari gugus tugas angkatan laut Mediterania akan mengawal kapal-kapal yang mengangkut stok senjata kimia yang dikeluarkan dari Suriah, kata sumber pejabat tinggi militer Rusia Selasa.
"Satu keputusan untuk menyebarkan kapal-kapal untuk masing-masing tugas tertentu akan diambil kemudian oleh kepala staf umum Rusia, tergantung pada situasi operasional di Mediterania dan setelah laporan oleh komandan angkatan laut Rusia, kata sumber itu.
Saat ini, Satgas Rusia di Mediterania terdiri dari kapal penjelajah rudal bertenaga nuklir Pyotr Veliky, kapal fregat Smetlivy dan empat kapal pendarat amfibi besar.
Seorang juru bicara Armada Baltik mengatakan Selasa bahwa Kaliningrad, sebuah kapal pendarat amfibi kelas besar Rupucha-I, saat ini sedang menuju Mediterania untuk menggantikan Alexander Shabalin, sebuah kapal dari kelas yang sama, sebagai bagian dari rotasi yang direncanakan.
Rusia tercatat sebagai salah satu negara yang membantu upaya perlucutan senjata kimia di Suriah.
Operasi untuk menghancurkan persenjataan Suriah lebih dari 1.000 metrik ton bahan kimia peringkat-senjata berlangsung dalam dua tahap.
Senjata yang paling berbahaya harus dihapus dari Suriah pada akhir Desember dan dihancurkan di laut pada April, sedangkan sisanya dijadwalkan untuk dihancurkan pada pertengahan 2014.
Menurut rencana yang digariskan oleh Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia, kapal-kapal Denmark dan Norwegia juga akan mengambil bahan kimia dari pelabuhan Suriah Latakia untuk dibawa ke pelabuhan di Italia.
Mereka kemudian akan dimuat ke kapal Angkatan Laut AS dan diangkut ke perairan internasional sebelum dihancurkan melalui hidrolisis dalam tangki titanium yang dibangun khusus di kapal tersebut.