Rabu 25 Dec 2013 22:37 WIB

Pelayan Kafe Berjilbab Diwajibkan Pakai Topi Sinterklas

Rep: Hannan Putra/ Red: Citra Listya Rini
Sinterklas, ilustrasi
Sinterklas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Memakai jilbab bukanlah sekadar aksesoris atau simbol semata. Melainkan sebuah kewajiban bagi seorang Muslimah. Namun, bagaimana jika jilbab disandingkan dengan aksesoris nonIslam?

Seperti yang terjadi di di sebuah kafe di Kawasan Klenteng Kota Padang, Sumatra Barat. Kafe yang bernama "Iko Gantinyo" sebenarnya di hari biasa tak berbeda dari kafe-kafe lainnya. Ketika Natal tiba, pemilik kafe mewajibkan seluruh pelayan-pelayannya memakai topi Sinterklas. 

"Miris sekali. Kalau dia (pelayan kafe) tidak pakai jilbab mungkin tidak begitu terasa. Masalahnya, sudahlah pakai jilbab trus pakai kopiah santaclaus pula," tutur Hafiz, salah seorang warga Kota Padang yang kebetulan berbelanja di kafe tersebut. 

Tentu hal ini menjadi miris, mengapa perayaan natal begitu semarak di negri yang berjulukan "Serambi Makkah" dengan filosofi 'Adat basandi Syara', Syara' basandi Kitabullah'nya. Apalagi kafe yang dimaksudkan Hafiz sangat dekat dengan Masjid Nurul Iman, salah satu masjid utama dan terbesar di Kota Padang.

Menurut Hafiz, memasuki Natal semua pusat perbelanjaan yang ada di kota Padang memajang aksesoris Natal. "Di PA (Plaza Andalas, Mal terbesar di Kota Padang) sudah serasa dalam gereja saja, lama-lama takutnya hal ini jadi budaya," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement