REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Paus Fransiskus angkat bicara soal konflik di Sudan bagian selatan yang memanas. Menurutnya, perundingan harus segera digelar untuk mengakhiri konflik di Sudan.
Berbicara kepada ribuan orang dari balkon Kathedral Saint Peter Basilica, Fransiskus juga mengajak semua warga dunia untuk menyelamatkan lingkungan dari keserakahan manusia. Pemimpin tertinggi umat Katholik itu menyerukan harmoni sosial di Sudan bagian selatan.
''Ketegangan dan kekerasan telah menelan banyak korban serta mengancam perdamaian negara muda itu,'' kata Fransiskus seperti yang dikutip Alj Jazeera, Rabu (25/12).
Ribuan orang tewas pascakonflik bersenjata antaretnis Nuer dan Dinka pecah di Sudan bagian selatan. Padahal, negeri kaya minyak di kawasan Afrika timur itu baru saja merdeka pada 2011. Sudan bagian selatan memisahkan diri dari Sudan setelah perang sipil yang terjadi selama puluhan tahun.
''Kedamaian adalah harapan setiap manusia di siang dan malam, manusia yang peduli sesama sambil mengerjakan kewajibannya,'' kata Fransiskus.
Konflik Sudan bagian selatan pecah usai mantan Wakil Presiden Riek Machar dituding melakukan upaya kudeta terhadap Presiden Salva Kiir pekan lalu. Akibatnya, lebih dari 100 orang warga Sudan terpaksa mengungsi.