Kamis 26 Dec 2013 13:51 WIB

9 Tahun Tsunami Aceh, Presiden Minta Masyarakat Sadar Bencana

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Presiden SBY
Foto: biographypeople.info -
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bencana gempa yang disertai tsunami di Nangroe Aceh Darussalam dan Nias sudah sembilan tahun lalu terjadi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui akun twitter-nya mengenang bencana yang menelan lebih dari 250 ribu jiwa.

Ia pun meminta agar bencana tersebut dijadikan pelajaran. "Kita harus senantiasa siaga menghadapi bencana alam," katanya, Kamis (26/12).

Setelah sembilan tahun, Presiden SBY menganggap telah terjadi perubahan di Aceh dan Nias. Keduanya telah bangkit dan membangun kembali daerahnya. "Alhamdulillah, Aceh dan Nias telah kita bangun kembali. Berkat kebersamaan kita, bencana apapun akan dapat kita atasi," kata Presiden SBY melalui akun twitter-nya.

Sementara itu untuk mengenang para korban yang telah meninggal akibat bencana tsunami sembilan tahun silam, warga kota Banda Aceh mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang. Pengibaran ini sebagai tanda berkabung terhadap musibah besar yang telah memporak-porandakan Aceh.

Pengibaran bendera setengah tiang ini akan berlangsung selama 3 hari sejak Rabu (25/12) hingga Jumat (27/12). Selain pengibaran bendera, warga melaksanakan serangkaian kegiatan keagamaan seperti doa bersama untuk korban tsunami, tausiah, serta kenduri.

Sementara puluhan komunitas dan pelaku usaha kreatif yang ada di kota Banda Aceh melakukan beberapa kegiatan kreatif bersama pada tanggal 25-26 Desember ini, dengan mengusung tema 'Bangkit Bersama, Kreatif Bersama.'

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement