REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Manchester United tidak main-main untuk memperkuat lini tengahnya. Saat ini, Setan Merah tenngah memburu tanda tangan gelandang Atletico Madrid, Koke.
Pemain bernama lengkap Jorge Resurreccion Merodio itu memang terus dikabarkan menjadi incaran utama United pada bursa transfer musim dingin Eropa, Januari mendatang. Keinginan merekrut gelandang berusia 21 tahun itu merupakan langkah yang diambil MU demi bisa menggantikan peran Marouane Fellaini, yang absen selama dua bulan lantaran cedera.
Tidak hanya itu, kehadiran Koke juga diharapkan menjadi nyawa permainan di lini tengah United. Peran tersebut dilakoni Paul Scholes saat masih menjadi penggawa United pada musim lalu. United pun bertekad menyelesaikan kepindahan Koke ini begitu jendela transfer musim dingin Eropa resmi dibuka pada 1 Januari mendatang.
Seperti lansiran Mirror, Kamis (26/12), pelatih David Moyes telah terbang ke Madrid untuk bertemu secara khusus dengan Koke. Ini adalah pertemuan kedua Koke dengan pelatih asal Skotlandia itu dalam dua pekan terakhir. Bahkan, Mirror menyebut Moyes telah bertemu dengan Koke sebanyak tujuh kali, dan pertemuan terakhir terjadi pada pekan lalu.
Tidak mau kecolongan dalam upaya mendatangkan Koke, United pun tidak mau menunggu terlalu lama hingga bursa transfer musim panas mendatang, tapi pada bursa transfer bulan depan. Maklum, sebelumnya Koke juga dikabarkan terus dipantau sejumlah klub ternama Eropa, Bayern Muenchen, Arsenal, dan Liverpool.
Bahkan, juara Liga Primer Inggris musim lalu rela jika harus mengucurkan dana sebesar 30 juta pound demi bisa menebus Koke. Sebenarnya pada musim panas Eropa lalu, Koke mendapatkan pemotongan di klausa pelepasan dirinya, yang mencapai tidak kurang dari 17 juta pound.
Nama Koke mulai menarik perhatian kala mampu mengantarkan timnas Spanyol U-21 meraih titel juara di ajang Piala Eropa U-21, Juni silam. Alhasil, pelati timnas Spanyol Vicente De Bosque sempat memanggil Koke ke timnas senior Spanyol pada beberapa laga babak kualifikasi Piala Dunia 2014.
Ikuti Whatsapp Channel Republika