REPUBLIKA.CO.ID, -- Puluhan calon jamaah umrah yang pada Selasa (24/12) malam gagal berangkat umrah dari Bandara Halim Peradanakusuma, hingga Rabu (25/12) siang masih terkatung-katung tanpa kejelasan.
Setidaknya, ada 10 calon jamaah umrah yang saat ini harus menginap sementara di Padepokan Silat di Taman Mini Indonesia Indah. Ke-10 calon jamaah umrah tersebut berasal dari Sulawesi.
Sebelumnya, mereka berjumlah 28 orang diberangkatkan oleh biro umrah PT KUM. Perusahaan penyelenggara umrah ini adalah anak perusahaan biro perjalanan umrah berpengalaman, PT Ziar. Sedangkan, 18 calon jamaah lain memilih pulang karena mereka berasal dari Bandung dan Bogor.
Salah seorang calon jamaah umrah yang ditemui Republika, Kama Dewi (42), mengatakan, akibat gagal berangkat, para jamaah umrah kemudian diantarkan untuk menginap di Padepokan Pencak Silat Taman Mini. “Sebelum gagal berangkat Selasa malam, kita sudah tiga kali mengalami pengunduran jadwal keberangkatan,” tuturnya.
Seharusnya, kata Dewi, pihak biro perjalanan menjanjikan keberangkatan pada 17 Desember, kemudian mundur menjadi 18 Desember. “Kita kemudian dijanjikan lagi tanggal 20 Desember dan mundur lagi ke 24 Desember untuk kumpul di Halim. Eh, malah gagal berangkat. Ini kita dijanjikan lagi,” ujarnya.
Seorang jamaah lainnya, Suardi, mengatakan, ia sudah pesimistis dapat berangkat seperti yang dijanjikan biro perjalanan, Jumat (27/12). Karena, kata dia, hingga Rabu (25/12) siang, belum ada kabar terbaru tentang maskapai apa yang akan menggantikan.
“Kalau gagal berangkat, kita minta ke biro perjalanan umrah PT Ziar untuk mengganti 100 persen biaya yang sudah kita bayarkan,” ujarnya.