REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua pertiga warga Amerika Serikat menyebut Kongres AS sebagai yang terburuk sepanjang sejarah, sementara tiga perempat warga mengeritik Kongres yang jarang melakukan tugasnya dalam mengesahkan undang-undang.
Kesimpulan tersebut merupakan hasil dari jajak pendapat CNN/ORC Internasional yang diumumkan pada Kamis.
Sentimen negatif terhadap anggota Kongres AS tampaknya juga tidak pandang bulu, karena 52 persen responden mengatakan kebijakan Partai Demokrat akan membawa negara tersebut ke arah yang salah, sementara 54 persen responden menjawab hal yang sama bagi Partai Republik.
Angka yang sama, 54 persen, juga ditunjukkan atas sentiment terhadap Presiden Barack Obama yang berasal dari Partai Demokrat.
Kongres yang ke-113 memang telah mengesahkan anggaran belanja negara sebelum masa reses, tetapi mereka baru mengesahkan kurang dari 60 rancangan undang undang selama tahun pertama menjabat.
Dengan kebuntuan politik yang diperkirakan akan berlanjut pada 2014, ketika pemilihan paruh masa akan digelar, Kongres saat ini bisa saja menjadi salah satu yang paling tidak produktif dalam empat dekade terakhir, tulis CNN.
Sebanyak 68 persen responden setuju bahwa Kongres saat ini adalah yang terburuk sepanjang masa, sedangkan hanya 28 persen yang tidak setuju.
"Pandangan negatif terhadap Kongers itu menyebar rata di seluruh kelompok demografi dan politik, baik pria, wanita, kaya, miskin, tua, muda -- seluruhnya menilai bahwa Kongres tahun ini adalah yang terburuk," kata Direktur Jajak Pendapat CNN, Keating Holland.
"Warga AS yang lebih tua -- yang lebih banyak melewati masa jabatan Kongres -- justru mempunyai pandangan negatif yang lebih besar daripada anak muda," kata Holland.
Holland mengatakan bahwa para pendukung Partai Republik, Demokrat, maupun yang independen seluruhnya setuju bahwa Kongres saat ini sebagai yang terburuk.
Berdasarkan survei tersebut, 73 persen warga AS juga setuju bahwa sejauh ini Kongres tidak melakukan apa untuk mengatasi masalah yang dihadapi negara mereka.
Jajak pendapat yang dilakukan melalui telepon selama 16-19 persen itu melibatkan 1.035 responden di seluruh negara bagian AS dan memiliki rentang kesalahan plus minus tiga persen.