Jumat 27 Dec 2013 10:38 WIB

Hikmah di Balik Menyebarkan Salam

Rasulullah
Foto: fold3.com
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, Kata Islam dan salam berasal dari akar kata yang sama, yaitu salama, yang berarti damai atau kedamaian. Orang yang memeluk agama Islam berarti dengan sadar ingin hidup dalam kedamaian. Pun demikian dengan orang yang gemar mengucapkan salam, ia mengharapkan selalu berada dalam suasana damai. 

Bentuk salam yang telah dikenal oleh umat Islam adalah ucapan assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh (semoga keselamatan atas dirimu, dan rahmat serta berkah Allah atasmu). Adapun jawabannya adalah wa'alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh . 

Tradisi mengucapkan salam dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah penting, karena merupakan unsur penguat kerangka bangunan sosial. Oleh karena itu, Islam menegaskan bahwa salam haruslah disebarluaskan di antara sesama Muslim, bahkan kepada orang yang tidak dikenal sekalipun. 

Abdullah ibn 'Amr ibn Ash ra berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, ''Manakah Islam yang terbaik?'' Beliau bersabda: ''Memberi makan kepada manusia dan mengucapkan salam baik kepada orang yang engkau kenal maupun kepada orang yang tidak engkau kenal.'' (Muttafaqun 'Alaihi) 

Dalam sebuah hadis, Nabi SAW menjelaskan bahwasanya salam adalah salah satu dari tujuh pilar keislaman seseorang. Perintah itu beliau sampaikan kepada para sahabatnya baik yang baru atau yang sudah lama memeluk agama Islam. 

Diriwayatkan oleh A-Bara' ibn Azib (ra): ''Rasulullah SAW memerintahkan kepada kita untuk melalukan tujuh hal: menjenguk orang sakit, menghadiri pemakaman, mendoakan orang yang bersin, membantu yang lemah, menyebarkan salam, dan membantu orang memenuhi janjinya.'' (Muttafaqun 'Alaih). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement