Jumat 27 Dec 2013 07:26 WIB

Sekjen PBB Prihatin dengan Peningkatan Kerusuhan di Suriah

UN chief Ban Ki-moon (file photo)
Foto: AP/Burhan Ozbilici
UN chief Ban Ki-moon (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon, Kamis (26/12), menyampaikan keprihatinannya yang sangat besar sehubungan dengan peningkatan kerusuhan di Suriah, dan menyeru semua pihak agar memusatkan perhatian pada penyelesaian politik damai bagi konflik tersebut.

"Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan peningkatan pertempuran di Suriah dalam beberapa hari belakangan, terutama di Aleppo, tempat beberapa laporan menunjukkan warga sipil termasuk di antara ratusan orang yang tewas dan cedera," demikian isi satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban di Markas PBB, New York.

Di dalam pernyataan tersebut, Ban mengutuk penggunaan bom mortir dan senjata berat yang terus berlangsung dan secara membabi-buta terhadap daerah permukiman sipil.

Ia menekan semua pihak dalam konflik itu harus mematuhi hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional, dan menambahkan semua warga sipil harus dilindungi dalam situasi apa pun.

"Sekretaris Jenderal sangat prihatin bahwa, saat upaya meningkat untuk membawa semua pihak di Suriah ke meja perundingan, meningkatnya kerusuhan hanya akan menggolkan agenda mereka yang memandang cara militer sebagai satu-satunya jalan, dengan mengorbankan rakyat Suriah --yang sudah cukup menderita," kata pernyataan tersebut.

Pemimpin PBB itu juga menyeru semua pihak yang bertikai agar membebaskan semua orang yang ditahan atau diculik, mengakhiri pengepungan dan memberi akses tanpa batas ke semua orang yang memerlukan bantuan.

Menurut PBB, lebih dari 100.000 orang telah tewas di Suriah dan delapan juta orang meninggalkan tempat tinggal mereka, sementara dua juta orang mengungsi ke negara tetangga, sejak konflik tersebut pertama kali meletus pada Maret 2011.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement