REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjadi tokoh ketiga setelah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Syuro PBB, Yusril Ihza Mahendra yang dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke kantor presiden.
Persamaan ketiganya tak lain mereka telah mendeklarasikan diri atau digadag-gadag menjadi presiden berikutnya di 2014.
Jokowi tak banyak bicara mengenai hal tersebut. Ia lebih memilih mengelak dan meminta hal-hal yang berurusan dengan politik termasuk hubungan politik dengan Presiden SBY tidak ditanyakan kepadanya.
"Kalau masalah itu silahkan sekali lagi wilayah politik tanyakan ke ibu Mega atau DPP PDI Perjuangan," katanya, Jumat (27/12).
Ia menegaskan pertemuan dengan Presiden SBY tidak ada sangkut pautnya dengan dunia politik. Hal yang banyak dibicarakan adalah persoalan DKI Jakarta. "Waduh, tadi ini urusan DKI kok," katanya.
Namun, ia tak membantah ada sedikit bahasan tentang pemilu yakni tentang kesiapan DKI Jakarta menghadapi tahun politik. Presiden, lanjutnya, mengingatkan DKI adalah ibu kota sehingga pengamanan untuk pemilu serta dinamikanya harus dipantau.
"Pemilu 2014 juga dibicarakan, agar kesiapan pemilu legislatif dan pilpres dicermati, dikawal, KPU-nya juga dipantau. Karena bagaimanapun juga DKI tetap ibu kita," katanya.