REPUBLIKA.CO.ID, TIGARAKSA -- Pemerataan pembangunan pada sejumlah sektor di Kabupaten Tangerang belum merata di berbagai daerah. Salah satunya pembangunan di wilayah Pantura Kabupaten Tangerang.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Amran Arifin memaparkan dalam kurun 70 tahun ini masalah pembangunan di wilayah tersebut belum berhasil.
"Pembangunan kabupaten ini timpang antara wilayah barat–timur dengan pantura. Pembangunan di kawasan Pantura belum merata," katanya kepada Republika, di Tigaraksa, Jumat (27/12).
Amran menilai hampir di semua sektor di kawasan Pantura Kabupaten Tangerang belum merata. Pemkab harus mendorong investor agar mampu membantu pertumbuhan untuk pembangunan di wilayah tersebut.
Selain itu, untuk masalah infrakstruktur menjadi yang paling utama harus dibangun. Hal itu karena menjadi titik awal untuk pembangunan pada sektor lainnya. "Nanti akan kita bangun RSUD untuk kawasan Pantura," katanya mengungkapkan.
Rencana pembangunan rumah sakit tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. Saat ini, akses menuju RSUD Kabupaten Tangerang sangat terbatas oleh kondisi geografis. Letak RSUD Kabupaten Tangerang berada di wilayah Kota Tangerang. Selain itu, adapula RSUD di daerah Balaraja.
Sementara itu, untuk masalah banjir sejauh ini tergantung pada curah hujan dan debit airnya. Sejauh ini, ia mengakui untuk beberapa daerah masih ditemukan banjir.
Ia mengatakan untuk penanganan banjir harus menyiapkan program – program terpadu. Artinya program antisipasi banjir tersebut harus dirancang untuk keberlanjutan jangka panjang. "Kami harap pembangunan bisa lebih baik dan merata, khususnya untuk wilayah Pantura," tuturnya.
Sedangkan untuk kawasan jalan raya terus dilakukan perbaikan. Saat ini masih terus dilakukan perbaikan infrastruktur jalan tidak hanya di Pantura tetapi pada beberapa daerah di Kabupaten Tangerang. Selain itu, untuk penyediaan air bersih harus bisa tercover ke seluruh wilayah kabupaten.