Jumat 27 Dec 2013 21:30 WIB

Seorang Guru Dirampok Kelompok Mengaku Polisi

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sekelompok pria mengaku sebagai anggota polisi menculik dan merampok barang berharga milik Yusdeddy (53), seorang guru warga Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau.

"Perkaranya telah dilaporkan dan upaya awal yang dilakukan adalah penyelidikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tej,o kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.

Menurut laporan korban di kepolisian, kejadian tersebut berlangsung pada akhir pekan lalu sekitar pukul 06.00 WIB.

Ketika itu korban mengaku tengah berkendara dengan seorang rekannya, Arulan, menggunakan mobil Daithatsu Grand Max Pickup bernomor polisi BM 9439 TF melintas di Simpang Maridan, Jalan Lintas Timur, Pekanbaru.

"Saat itu kemudian mereka (pelaku) yang mengendarai mobil Honda Jazz langsung memepet mobil kami dan menyuruh berhenti. Mereka ada beberapa orang pria mengaku sebagai anggota polisi dari satuan narkoba," katanya.

Para pelaku, kata korban, kemudian melakukan penggeledahan mobil secara paksa setelah sebelumnya mengancam akan menembak jika melakukan perlawanan.

Setelah menggeledah mobil, penjahat tersebut kemudian memeriksa tubuh korban dan sejumlah perlengkapan yang dikenakan.

"Mereka juga mengambil semua barang berharga yang saya punya seperti dompet berisikan uang Rp 300 ribu dan surat-surat berharga termasuk ATM (anjungan tunai mandiri)," katanya.

Tidak cuma itu, demikian korban, para pelaku juga menculik korban dengan memaksanya masuk ke dalam mobil yang dikendarai penjahat mengaku polisi itu.

"Saya kemudian dibawa pergi dari lokasi awal dan kemudian diturunkan di tengah jalan cukup jauh dari lokasi kejadian dengan cara ditendang," kata dia. Korban mengaku akhirnya melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polda Riau.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement