REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) meminta anak muda Indonesia lebih bisa peduli dan prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia ketimbang hanya berpesta menyambut tahun baru tanpa makna. Hal itu disampaikan Romo Bennny Susetyo, Sekretaris Eksekutif Hubungan antaragama dan kepercayaan KWI.
Menurut Romo Beni tahun 2014 adalah tahun politik. Dimana nasib bangsa ditentukan dengan suksesi para pemimpinnya. "Disinilah peran generasi muda bangsa lebih penting, mereka harus sejak sekarang memikirkan masa depan yang ditentukan oleh mereka dan teman mereka," ujarnya, Jumat (27/12).
Generasi muda yang hanya masa bodoh dan hanya tahu berpesta hura-hura tanpa memikirkan masa depan. Menurut dia, ini akan mempertaruhkan bukan hanya masa depannya, tetapi juga masa depan bangsa menyambut tahun politik 2014. "Saatnya kekuatan kaum muda hampir 60 juta menentukkan perubahan masa depan dengan menggunakan hak pilih nya dengan memilih pemimpin baru."
Tahun 2014, ujarnya, menentukkan masa depan bangsa ini. Bila generasi muda sudah peduli, maka pasti akan ada perubahan politik yang cukup baik kedepan. Tapi kalau sebaliknya mereka masa bodoh dan hanya tahu menyambut tahun baru hanya berpesta. Maka dipastikan juga tidak akan ada perubahan yang signifikan perbaikan bangsa ini.