REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel pada Jumat (27/12) memuji keputusan Jepang yang membolehkan relokasi pangkalan udara AS ke Okinawa, sekaligus menyebut hal itu merupakan pencapaian positif bagi hubungan dengan Tokyo.
Hagel menyambut disetujuinya rencana lama pembangunan Markas Korps Marinir AS di Jepang, yang akan memungkinkan AS untuk menempatkan kembali pasukannya guna menjalankan kebijakan Washington untuk menyeimbangkan kawasan Asia Pasifik.
"Pencapaian tersebut merupakan bukti bahwa sekutu kita di kawasan mampu menangani masalah kompleks dan sulit guna menghadapi tantangan keamanan abad ke-21," kata Hagel dalam pernyataan.
"Sekutu kita telah membantu menjaga perdamaian, stabilitas serta kemakmuran selama lebih dari setengah abad, dan dengan selesainya isu yang tertunda selama bertahun-tahun ini akan membawa hubungan kedua negara ke tingkatan yang lebih tinggi lagi dalam kerangka kerja sama pertahanan AS-Jepang," katanya, seperti dilansir dari AFP.
Setelah lebih dari 17 tahun perdebatan dan gejolak politik, pemerintah daerah Okinawa akhirnya memberikan lampu hijau bagi pemindahan pangkalan udara AS dari wilayah Futenma, yang sudah berkembang menjadi wilayah permukiman padat penduduk.
Hagel menyebutkan bahwa dia telah mengatakan kepada pejabat Jepang bahwa Pentagon berkomitmen penuh dengan pemerintah Jepang agar kehadiran militer AS tidak terlalu berdampak bagi warga Okinawa.
Relokasi pangkalan udara Futenma merupakan bagian dari rencana uintuk mengurangi keberadaan militer AS di Okinawa. Jumlah marinir AS yang berada di pulau tersebut akan dikurangi dari 18 ribu menjadi 10 ribu dalam beberapa tahun ke depan karena sebagian akan dikirim ke Australia dan wilayah AS di Guam.
Menyelesaikan masalah pangkalan udara di Okinawa memuluskan jalan Washington dalam menjalankan Poros Asia, dengan rencana untuk mengerahkan kapal dan tentara ke Pasifik. "Upaya relokasi merupakan hal yang penting bagi penyeimbangan kawasan Asia Pasifik oleh Washington dan kemampuan kita untuk mendistribusikan tentara secara geografis," katanya.