REPUBLIKA.CO.ID, RAMADI --- Pasukan keamanan Irak Sabtu menyerbu rumah seorang anggota parlemen dari kelompok Sunni yang mendukung para pemrotes anti-pemerintah. Penyerbuan itu memicu bentrokan yang menewaskan seorang saudaranya dan lima pengawal, dan menahan dia, kata polisi.
Pasukan keamanan menyerang kediaman anggota parlemen Ahmed al-Alwani di kota Ramadi, barat Baghdad untuk menangkap dia pagi ini, yang memicu baku tembak dengan para pengawalnya menggunakan senjata-senjata otomatis dan granat-granat berpeluncur roket," kata seorang mayor polisi kepada AFP.
"Lima pengawal Alwani dan seorang saudara kandungnya tewas dan delapan lainnya cedera, sementara 10 personil pasukan keamanan juga cedera," kata mayor itu.
Seorang kapten polisi mengonfirmasikan rincian mengenai serangan itu, sementara seorang dokter di rumah sakit Ramadi mengonfirmasikan jumlah korban tewas.
Tidak segera jelas mengapa Alwani ditahan, kendatipun ia adalah seorang pendukung kuat para pemrotes kelompok Arab Sunni anti-pemerintah yang berkemah di satu jalan raya dekat Ramadi, dan sering berpidato di lokasi itu.
Protes-protes meletus di daerah Irak yang berpenduduk mayoritas Sunni akhir tahun lalu setelah penanahan para pengawal menteri keuangan waktu itu) Rafa al-Essawi, seorang politisi Arab Sunni yang berpengaruh, atas tuduhan-tuduhan terorisme.
Penahanan-penahanan itu dianggap oleh kelompok Sunni sebagai hanya contoh terbaru pemerintah yang dipimpin Syiah yang menargetkan salah seorang dari para pemimpin mereka. Tak bisa dipungkiri aksi protes telah memperdalam perpecahan sekterian. Warga Sunni mengatakan mereka telah diabaikan oleh pemerintah yang dipimpin kelompok Syiah.