REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ikatan Tuan Netra Muslim Indonesia (ITMI) cabang Sukabumi meminta kepada kaum disabilitas atau penyandang cacat untuk tidak turun ke jalan dan meminta belas kasihan seperti menjadi pengemis.
"Setiap manusia mempunyai potensi dalam dirinya masing-masiang. Sama seperti kaum disabilitas pun mempunyai kelebihan, dan jangan sampai kekurangannya tersebut menyebabkan putus asa dan menjadi pengemis untuk meminta belas kasihan dari orang lain," kata Seksi Sosial dan Kewirausahaan ITMI Sukabumi, Adi Nugroho, Sabtu (28/12).
Menurut Adi, jika kaum disabilitas mau mengasah potensinya tersebut maka pasti bisa mensejahterakan dirinya sendiri mau pun orang lain. Karena sudah banyak penyandang cacat yang sukses dengan menjadi wirausahawan atau bidang lainnya tanpa harus meminta belas kasihan kepada orang lain.
Ia juga prihatin dengan banyaknya penyandang cacat yang menjadi pengemis dan terjaring razia oleh Satuan Polisi Pamong Praja. Apalagi saat ini masyarakat sudah tidak percaya kepada para pengemis karena banyaknya media yang memberitakan penghasilan mengemis sangat besar.
Karenanya, ia mengimbau agar meski ada kekurangan tetapi tidak menjadi malas dan putus asa. Seperti kaum disabilitas yang tergabung dalam ITMI yang tidak hanya tuna netra. Tapi ada juga yang tuna daksa, rungu, wicara dan lain-lain.
"Ternyata setelah diberikan beberapa kali pelatihan, mereka mampu mengembangkan potensinya. Bahkan ada yang tidak memiliki kedua tangan tetapi memilih berjualan dari pada jadi pengemis," tambahnya yang juga menyandang tuna netra.