Ahad 29 Dec 2013 02:59 WIB

Iran Harus Berunding dengan Sejumlah Negara Kuat

Bendera Iran
Bendera Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kepala Dewan Pusat Kebijakan Penegasan Penelitian Strategis percaya Iran harus berunding dengan negara-negara kuat secara individu.

Kantor Berita Mehr News mengutip Ali Akbar Velayati mengatakan hal itu kepada acara "Identity Card" Channel 3 TV Iran milik negara yang disiarkan Jumat (27/12) malam.

Ditanya tentang prestasi pemerintah dalam pembicaraan nuklir, Velayati mengatakan bahwa diplomasi harus ditanggapi dengan diplomasi. Jika pihak lain bertindak dengan licik, kita harus bertindak licik juga.

"Di masa lalu, kami menolak perundingan, yang akurat. Tim-tim lain telah dinegosiasikan sesuai dengan prinsip yang memutuskan bahwa kita harus selalu bernegosiasi," katanya.

"Ini diperlukan tetapi tidak cukup, kualitas negosiasi harus dihitung secara akurat. Jika kita gagal untuk berinteraksi dengan negara kuat secara individua, dan tidak bernegosiasi dengan mereka secara individu, kita akan berada di jalur yang salah," Velayati menambahkan..

"Kita harus bernegosiasi dengan masing-masing dan setiap dari negara kuat secara bilateral. Mereka memiliki kepentingan khusus mereka sendiri. Jika kita membawa konvergensi pada negara-negara kuat untuk menentang kami dengan mayoritas, kita lagi di jalur yang salah," tutur Velayati.

"Mengapa mereka akan setuju tentang masalah ini untuk menentang Iran, sementara hampir tidak pernah mereka setuju pada isu-isu itu?," tanya Valayati retoris.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement