Ahad 29 Dec 2013 09:13 WIB

Assad Kirim Pesan untuk Paus, Apa Isinya?

Presiden Bashar Assad
Foto: AP
Presiden Bashar Assad

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Presiden Suriah Bashar al-Assad mengirim pesan kepada Paus Franciskus yang disampaikan Menteri Negara Joseph Sweid dalam pertemuannya dengan Sekretaris Negara Paus, Uskup Agung Pietro Parolin.

Dalam pesan tersebut, Presiden Bashar menyatakan rakyat Suriah menyampaikan penghargaan atas kepemimpinan dan sikap kekudusannya mengenai krisis di Suriah, menyoroti bahwa krisis akan diselesaikan melalui dialog nasional antara Suriah dan di bawah kepemimpinan Suriah tanpa intervensi asing untuk memungkinkan rakyat Suriah menentukan masa depan dan kepemimpinan mereka melalui pemungutan suara.

Pesan menekankan kesiapan pemerintah Suriah untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional tentang Suriah "Jenewa II," menyoroti bahwa memerangi terorisme yang menargetkan warga merupakan faktor penentu dalam membuat solusi damai terhadap krisis sukses.

Pesan tersebut juga menyoroti bahwa menghentikan terorisme memerlukan negara-negara yang terlibat dalam mendukung kelompok-kelompok teroris bersenjata berhenti memberikan apapun secara militer, logistik atau dukungan pelatihan. Dia mencatat bahwa dukungan ini diberikan oleh beberapa tetangga Suriah dan negara-negara lain yang dikenal di Tengah timur dan luar negeri.

Presiden Bashar menekankan kegigihan pemerintah Suriah dalam menjalankan tugas konstitusionalnya untuk melindungi warganya, tanpa memandang ras dan agama mereka, dari kejahatan kelompok takfiri yang menargetkan rumah mereka, sekolah-sekolah dan tempat-tempat ibadah dengan pemboman teroris atau penembakan sewenang-wenang.

Dalam pertemuan tersebut, Uskup Agung Parolin mengatakan bahwa paus terus mengikuti situasi di Suriah dan sangat prihatin atas penderitaan rakyat Suriah. Dia menambahkan bahwa Paus Francis menegaskan perlunya untuk mengatasi krisis di Suriah melalui dialog antar-Suriah tanpa intervensi asing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement