REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah sempat aman beberapa pekan, aliran listrik jaringan interkoneksi Sumatera kembali mengalami gangguan pada Sabtu (29/12) malam. Pemukiman warga di Lampung kembali gelap gulita pada beban puncak selama empat jam secara bergilir.
Pemadaman aliran listrik secara mendadak pada malam Ahad, membuat warga kesal. Aktivitas warga berdagang dan bekerja terhenti total. Pemadaman terjadi pada awal waktu Maghrib hingga pukul 22.00 WIB.
Menurut Sodri, warga Bukit Kemiling Permai, pemadaman listrik di Lampung sering terjadi, terutama hujan turun. Bahkan, listrik pada terjadi siang hari hingga enam jam bahkan seharian. "Jelas kalau sudah mati lampung, usaha foto copy, warnet, dan restoran, dan pengajian malam terhenti," katanya.
Kepala Humas PLN Distribusi Wilayah Lampung, I Ketut Darpa, membenaran pemadaman terjadi Sabtu malam karena kerusakan alat gardu induk pada jaringan sistem interkoneksi di Menggala, Kabupaten Tulangbawang, Lampung.
Aparat PT PLN Wilayah Lampung masih melakukan perbaikan gardu induk yang rusak, agar pasokan daya listrik ke Lampung kembali normal.
Menurut dia, pemadaman aliran listrik terjadi hampir semua wilayah Provinsi Lampung karena jaringan interkoneksi rusak. Pemadaman listrik akan terjadi giliran pada beban puncak, yang belum tahu hingga kapan.
Pasalnya, kerusakan pada gardu induk tersebut, mengakibatkan Lampung defisit listrik sebesar 250 MegaWatt (MW) dari total kebutuhan saat beban punvak sebesar 710 MW pada beban puncak.