Ahad 29 Dec 2013 17:45 WIB

Kasus Penembakan Tito Kei Masih Jadi PR Polisi

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang polisi menjaga warung TKP penembakan Fransiskus Refra (Tito Kei) di perumahan Taman Tytian Indah, Medan Satria, Bekasi, Sabtu (1/6).
Foto: Antara/Paramayuda
Seorang polisi menjaga warung TKP penembakan Fransiskus Refra (Tito Kei) di perumahan Taman Tytian Indah, Medan Satria, Bekasi, Sabtu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Delapan bulan lalu tepatnya pada Jumat (31/5/2013) sekitar pukul 20.00 WIB, Tito Kei tewas dibunuh di Perumahan Titian Indah, Jalan Titian RT 04/10, Kelurahan Kali Baru, Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pembunuhan tersebut menjadi perhatian publik karena Tito Kei merupakan adik kandung dari John Kei. Ia tewas dengan luka tembak di mata bagian kanan bawah. Pemilik warung bernama Ratim pun terkena imbas, ia tewas dengan luka tembak di bagian dada kiri.

Banyak hal yang dilakukan pihak kepolisian termasuk membentuk tim gabungan dari Polrestro Bekasi dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Namun, belum juga berhasil untuk mengungkap pelaku pembunuhan. Kasus tersebut hingga kini masih menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan polisi pada 2014.

Komisioner Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan mengatakan, kasus ini harus secepatnya selesai, pihak kepolisian memiliki kewenangan untuk memeriksa siapa pun untuk memberikan gambaran pelaku. ''Selesaikan kasus ini,'' kata dia, Ahad (29/12).

Pihak kepolisian sudah melakukan uji laboratorum dan hasilnya korban dibunuh dengan peluru kaliber 9 milimeter. Sementara, pendalaman kasus oleh penyidik masih terus dilakukan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, selain uji laboratorium, pihak keluarga dinilai mengetahui banyak mengenai aktifitas korban sebagai pengacara. Tujuannya ialah melihat apakah ada aktiftas korban yang menyebabkannya terbunuh oleh seseorang.

''Kita fokus kepada keluarga untuk melihat seminggu atau dua minggu sebelum korban ditembak,'' kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement