REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah bom bunuh diri meledak di halaman masuk Stasiun Kereta Volgograd, Rusia, Ahad (30/12) waktu setempat. Setidaknya, terdapat 16 orang tewas karena serangan tersebut. Teror ini terjadi tiga hari sebelum Rusia menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin.
Komite Investigasi Federal mengungkapkan, bom bunuh diri dilakukan oleh seorang perempuan. Dia meledakkan diri setelah dicurigai oleh petugas kepolisian. Polisi setempat pun mendekatinya dengan metal detektor.
Sebuah situs di Rusia yang dekat dengan biro keamanan, Life News, memposting sebuah foto yang diduga merupakan kepala korban.
Life News mengungkapkan, otoritas setempat mengidentifikasi tersangka tersebut sebagai warga Dagestan, sebuah provinsi Chechnya yang sekarang menjadi pusat dari pemberontakan militan. Perempuan tersebut seorang janda dari dua militan yang terbunuh oleh pasukan keamanan Rusia.
Juru bicara Komite Investigasi Rusia Vladimir Markin Later mengungkapkan, terdapat seorang pria yang mungkin merencanakan peledakan.
Sumber di Interfax mengungkapkan, otoritas yakin jika terdapat seorang pria yang membawa bom ke dalam stasiun dengan ransel. Bom itu kemudian diserahkan kepada perempuan, lantas diaktifkan dengan remote dari jarak jauh oleh pria tersebut.
Perempuan yang mendapat julukan black widows ini berupaya untuk membalas dendam atas kematian suaminya. Dia terlibat atas serangan teater pada 2002 dan terlibat beberapa serangan bom termasuk serangan kembar yang membunuh 40 orang di Subway Moskow, pada 2010.