REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam tokoh Indonesia diberi pengharagaan oleh Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) sebagai figur pluralis yang terus memperjuangkan dan mengajarkan nilai-nilai keberagaman. Enam tokoh tersebut adalah Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Surya Paloh, Hary Tanoesoedibijo, Joko Widodo, dan Ali Masykur Musa.
Direktur Eksekutif LPI Boni Hargens di Jakarta, Senin (30/12), mengatakan bahwa keenam tokoh tersebut dipilih berdasarkan penilaian kualitatif dari sekian nama tokoh yang diprediksikan akan bersaing pada Pemilihan Umum 2014. Dalam penilaian itu, ujar Boni, pihaknya mengundang pakar, tokoh masyarakat, dan aktivis untuk memberikan pandangan mengenai sosok yang terus memperjuangkan nilai-nilai kesatuan dalam kehidupan bangsa yang majemuk.
"Penghargaan ini merupakan hasil kajian kualitatif kita terhadap sejumlah tokoh kandidat bakal calon presiden dan calon wakil presiden dari November yang lalu," ujar Boni setelah pemberian penghargaan.
Kriteria yang menjadi peniliaian LPI, kata Boni, termasuk juga agenda sosialisasi politik para enam tokoh tersebut dalam berbagai kesempatan. Menurutnya, enam tokoh tersebut dalam sosialisasi politiknya selalu membawa masalah-masalah pluralisme.
"Begitu juga beberapa yang menjadi pemilik media dari keenam tokoh tersebut, dalam programnya selalu memiliki kontain pluralisme," ujar Boni.
Dalam pemberian penghargaan oleh LPI tersebut, Jokowi dan Ali Masykur Musa menerima langsung penghargaan itu, sedangkan empat tokoh lainnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, politikus Partai Hanura Harry Tanusoedibjo, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh diwakilkan oleh kader dari partainya masing-masing.