REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, menargetkan angka partisipasi kasar (APK) anak-anak yang bersekolah menjadi 97 persen pada 2020.
"Kami menargetkan bisa meraih APK 97 persen pada 2020 melalui pendidikan menengah universal (PMU)," ujar Nuh dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (30/12). APK merupakan indikator utama untuk menilai keberhasilan program pendidikan menengah.
Tanpa PMU, kata Mendikbud, APK 97 persen baru bisa dicapai pada 2040. "Jadi wajib belajar tidak lagi sembilan tahun tapi menjadi 12 tahun," katanya.
Mendikbud menambahkan target APK 97 persen juga berarti siswa lulusan sekolah menengah pertama (SMP) sederajat dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah dan lulusan SMA sederajat dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau memasuki dunia kerja.
Saat ini, kata Mendikbud, Indonesia memiliki 90 juta anak berusia 0 hingga 19 tahun. Anak-anak tersebut akan menjadi kaum produktif yang menentukan masa depan bangsa pada 100 tahun Indonesia merdeka atau 2045. Melalui program PMU tersebut Kemdikbud memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan menengah yang bermutu.
Mulai Juli 2013 Kemdikbud menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp1 juta per tahun untuk seluruh siswa sekolah menengah. Kemudian Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebesar Rp1 juta yang diberikan kepada 1,7 juta siswa miskin.