REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pembangunan Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum), terutama ruas jembatan Universitas Lampung dan ruas Kalibalok--Tugu Raden Intan Rajabasa diperkirakan selesai pada Februari 2014.
Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Lampung Ali Rahman di Bandarlampung, Selasa mengatakan bahwa pembangunan Jalinsum sepanjang 18,1 kilometer itu dikerjakan dalam dua paket, yakni paket A dan B. Paket A ruas Kalibalok-Panjang sepanjang 8,1 kilometer telah rampung, sedang paket B ruas Tugu Raden Intan-Kalobalok belum selesai. "Pengerjaan jembatan layang di Unila cukup sulit karena curam sehingga membutuhkan waktu," katanya.
Ia menjelaskan pembangunan jembatan itu memerlukan teknis khusus tersendiri mengingat pengerjaannya cukup sulit karena kawasan itu cukup curam. Sehingga menurut dia, pembangunan jembatan tersebut tidak dapat selesai pada Desember 2013. "Ada mekanisme aturan yang mengatur bila pengerjaan Jalinsum tersebut tidak selesai tahun ini."
Sementara itu, sebagian warga mendesak perbaikan Jalan Lintas Sumatra ruas panjang-Rajabasa, termasuk di perempatan Sukarame dan Kalibalok, dipercepat penuntasannya. "Penuntasan itu perlu untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan, serta untuk memperlancar arus kendaraan," kata Edy, salah seorang warga Sukarame Bandar Lampung.
Hasil pantauan menunjukkan perbaikan Jalinsum ruas Kalibalok-Rajabasa Bandarlampung belum tuntas, begitu juga di Jalinsum ruas Kalibalok-Panjang. Padahal, pelebaran jalan negara itu semestinya sudah selesai pada Oktober lalu, yang kemudian molor hingga akhir tahun ini.
Perbaikan dan pelebaran Jalinsum ruas Rajabasa-Kalibalok-Panjang sempat tersendat beberapa tahun, dan salah satu penyebabnya adalah kebangkrutan perusahaan BUMN yang memenangkan tender tersebut. Pelebaran dan perbaikan Jalinsum yang menggunakan dana Bank Dunia dan APBN itu kembali dilanjutkan pada Oktober 2012 dan ditargetkan tuntas pada Oktober 2013. Target penuntasan perbaikan dan pelebaran Jalinsum itu kembali molor hingga Desember 2013.
Bank Dunia sebagai pemberi pinjaman, menyetujui dua nama perusahaan dalam pengerjaan jalan itu. Dua pemenang tender adalah PT Conbloc Infratecno (CI) dan PT Duta Graha Indah (DGI). PT CI melakukan pengerjaan mulai Rajabasa sampai Tirtayasa (perempatan Kalibalok) sepanjang sepuluh kilometer dengan nilai proyek Rp 133,4 miliar. Pengerjaan PT DGI mulai dari Tirtayasa sampai Panjang sejauh 8,1 km dengan nilai proyek Rp 97,2 miliar.