REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Pasukan Prancis dan Chad telah menghancurkan hampir enam ton bahan peledak dan senjata yang ditemukan di gurun utara Mali yang dikuasai pemberontak. Demikian kata Perserikatan Bangsa Bangsa pada Senin.
Tentara Chad dari misi penjaga perdamaian MINUSMA PBB menemukan bahan peledak tersebut saat melakukan patroli bersama pasukan Operasi Serval Prancis di wilayah dekat perbatasan Aljazair.
"Pada 28-29 Desember, batalyon Chad MINUSMA dan penghubung serta dukungan detasemen dari kekuatan Serval telah menemukan dua gudang besar senjata dan amunisi yang terletak sekitar 150 kilometer (95 mil) barat daya Tessalit," tulis pernyataan tersebut.
Prancis meluncurkan Operasi Serval pada Januari untuk mengusir gerilyawan garis keras Alqaidah yang telah menduduki utara Mali pada 2012 dan memberlakukan interpretasi syariah Islam pada penduduk Timbuktu dan pemukiman utama gurun lainnya.
Pernyataan itu mengatakan penghancuran 5,7 ton amonium nitrat dan sekitar 40 granat telah menjadi pukulan berat lain untuk sumber daya kelompok teroris.
Ini adalah jarak yang signifikan dalam tiga bulan setelah tentara Prancis menemukan dan menghancurkan sebuah kendaraan yang berisi hampir satu ton bahan peledak dekat kota timur laut Anefis pada September.
Operasi Serval telah melemahkan berbagai kelompok gerilyawan yang menduduki bekas jajahan Prancis selama sembilan bulan tahun lalu. Namun, gerilyawan tetap aktif dan ancaman selalu ada digarisbawahi ketika dua penjaga perdamaian Senegal tewas dalam serangan bom bunuh diri pada awal bulan ini.