REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia Kombes Pol Anton Castilani meminta para keluarga terduga teroris untuk datang ke Mabes Polri maupun RS Polri Said Sukanto untuk proses identifikasi lebih lanjut.
"Bagi yang merasa keluarganya, silahkan datang ke Mabes Polri ataupun RS Polri, " ujar Anton saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Keluarga yang datang akan diambil sampel DNA untuk dicocokkan dengan keenam jenazah terduga teroris.
Anton mengatakan, tim Inafis telah menyelesaikan pemeriksaan sidik jari. Saat ini dilakukan pemeriksaan gigi atau odontologi.
"Untuk informasi lebih lanjut diserahkan ke Mabes Polri karena kasus ini berbeda dengan kecelakaan biasa," kata dia.
Enam terduga teroris tewas setelah baku tembak dengan polisi saat penggerebekan di sebuah kontrakkan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa malam.
Keenam jenazah tersebut yakni Daeng alias Dayat alias Hidayat, Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alias Sabar, Hendi, Edo alias Amril. Mereka tewas setelah baku tembak dalam penggerebekan di sebuah rumah kontrakkan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa malam.
Keenam jenazah terduga teroris itu tiba di RS Polri dalam waktu yang tidak bersamaan. Satu jenazah tiba pada Selasa (31/12) malam dan lima lainnya pada Rabu pagi.
Diduga kelompok teroris tersebut masih terkait kasus penembakan anggota kepolisian di Pondok Aren dan juga bom di Vihara Ekayana.