Rabu 01 Jan 2014 22:01 WIB

Masyarakat Sampit Antusias Ikuti Tradisi Mandi Safar

Perjalanan sufi (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Perjalanan sufi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPING -- Masyarakat Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah ramai-ramai menceburkan diri ke Sungai Mentaya dalam rangka tradisi tahunan yakni mandi Safar.

"Terlepas polemik soal hukumnya menurut Islam, tapi saya melihat ini lebih pada tradisi dan agenda wisata. Filosofi orang mandi itu kan untuk menyucikan diri, jadi menurut saya tidak masalah," kata Khairil, salah seorang warga Sampit, Rabu.

Mandi Safar adalah tradisi lama yang hingga kini masih dilestarikan masyarakat Kotim. Tradisi ini dilaksanakan tiap hari Rabu terakhir di bulan Safar yakni dengan mandi bercebur ke Sungai Mentaya.

Mandi dengan bercebur ke sungai mengandung filosofi membersihkan diri dari hal-hal negatif sehingga diharapkan bisa terhindar dari bala bencana dan kesialan seiring bersihnya badan usai mandi bercebur di Sungai Mentaya.

Tradisi yang tidak diketahui sejak kapan munculnya itu kini dikemas secara apik dan dijadikan event pariwisata Kotim yang sudah cukup dikenal secara nasional.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, mandi Safar kembali dipusatkan di sekitar dermaga Pusat Perbelanjaan Mentaya. Sejumlah unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan jajaran pemerintah daerah terlihat hadir dalam acara mandi Safar tersebut.

Masyarakat dari berbagai penjuru Kota Sampit tampak antusias hadir. Bahkan sebagian datang dari kawasan luar kota dengan berbekal pelampung atau ban dalam yang kemudian mereka gunakan untuk mandi di Sungai Mentaya.

Sebelum seremonial mandi Safar, acara diawali dengan pembacaan doa dengan harapan Kotim dan masyarakatnya terhindar dari berbagai bencana yang mungkin saja muncul.

Usai doa bersama yang disertai sedikit upacara adat mandi Safar pun dimulai. Masyarakat dan para pejabat ramai-ramai menceburkan diri ke Sungai Mentaya.

Bupati Kotim H Supian Hadi, Wakil Bupati HM Taufiq Mukri, Ketua DPRD Kotim, Jhon Krislie, Kapolres, Dandim dan para pejabat lainnya tampak berbaur bersama masyarakat.

Tidak hanya di sekitar seremonial acara mandi Safar di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya, ribuan warga di sepanjang Sungai Mentaya, khususnya di Kecamatan Baamang, Ketapang dan Seranau juga ramai-ramai mandi di sungai.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement