Kamis 02 Jan 2014 00:11 WIB

Begini Pengungsi Sinabung Rayakan Tahun Baru

 Pelajar berangkat menuju sekolahnya yang berada di sekitar kaki Gunung Sinabung di Desa Berastepu, Karo, Sumut, Kamis (7/11).   (Antara/Irsan Mulyadi)
Pelajar berangkat menuju sekolahnya yang berada di sekitar kaki Gunung Sinabung di Desa Berastepu, Karo, Sumut, Kamis (7/11). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ribuan warga korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Rabu, merayakan Tahun Baru 2014 dengan penuh sederhana di sejumlah lokasi penampungan Kabanjahe.

Ketua Media Center Penanganan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, menyebutkan meski para pengungsi dalam suasana mengalami musibah bencana alam, namun tetap penuh semangat merayakan Tahun Baru 2014.

Pemkab Karo, menurut dia, tetap mengupayakan para pengungsi yang tinggal di lokasi penampungan dapat merayakan Natal dan Tahun Baru.

"Kegiatan tersebut dilaksanakan secara sederhana, namun tidak mengurangi suasana keluargaan sesama para pengungsi tersebut," ucap Jhonson.

Dia menyebutkan, sejumlah pengungsi kelihatan meneteskan air mata pada Tahun Baru tersebut, karena membayangkan rumah, kebun, hewan ternak mereka ditinggalkan selama ini di kampung dan tidak ada yang mengurus.

"Para pengungsi erupsi Gunung Sinabung merasa sedih dan beberapa bulan lamanya tinggal di tempat penampungan," ujarnya.

Ketika ditanya jumlah pengungsi erupsi Sinabung saat ini, Jhonson mengatakan, Selasa (31/12) bertambah jadi 19.286 jiwa atau 6.054 kepala keluarga.

Sebelumnya, Senin (29/12) hanya sekitar 19.126 jiwa atau 5.979 kepala keluarga (KK) dan mereka seluruhnya ditampung di 31 titik Posko Kabanjahe.

Data yang diperoleh di Posko Penanganan Bencana Gunung Sinabung, Kabanjahe, belasan ribu pengungsi tersebut ditampung 31 lokasi.Beberapa diantaranya, Los Tiga Binanga, GBKP Payung dan Masjid Agung Kabanjahe.

Kemudian, Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang dan Los Tanjung Pulo.

Para pengungsi tersebut berasal dari 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, seperti Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.

Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi Awas terhitung mulai Minggu (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung diminta mengungsi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement