REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Serangan bom mobil bunuh diri menewaskan dua orang dan mencederai sedikitnya 17 lainnya di Pakistan baratdaya, Rabu (1/1). Kendaraan itu diketahui membawa peziarah Syiah.
Serangan itu berlangsung di Akhtarabad di daerah pinggiran Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan.
"Mobil dipasangi bom yang diparkir di pinggir jalan meledak ketika bus lewat, menewaskan dua orang dan mencederai 17," kata kepala kepolisian Quetta, Abdul Razzaq Cheema, kepada AFP.
Ia menambahkan, korban yang terluka mencakup empat polisi. Sejumlah polisi yang mengawal bis itu menyelamatkan penumpang sebelum kendaraan yang sedang membawa pulang sedikitnya 46 peziarah ke Quetta dari Iran itu terbakar.
Kepala tim penjinak bom Razzaq mengatakan, mobil itu diledakkan oleh seseorang yang duduk di dalam kendaraan tersebut.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun sejumlah kelompok militan beroperasi aktif di Baluchistan, provinsi terbesar namun termiskin di Pakistan. Kekerasan sektarian antara Sunni dan Syiah terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan itu.
Dua serangan bom besar di Quetta pada Januari dan Februari 2013 yang ditujukan pada orang Syiah dari komunitas etnik Hazara menewaskan hampir 200 orang.
Separatis Baluchistan mengobarkan kekerasan sejak 2004 dan menuntut otonomi politik dan pembagian lebih besar dari kekayaan minyak, gas dan mineral di wilayah yang penduduknya dilanda kemiskinan itu.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Alqaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan 11 September 2001 di AS.
Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan lintas batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.