Kamis 02 Jan 2014 07:00 WIB

India Larang Murid Shalat Jumat

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Murid siswa Muslim India
Foto: On Islam
Murid siswa Muslim India

REPUBLIKA.CO.ID, KERALA -- Keputusan sejumlah sekolah di negara bagian Kerala, India yang melarang siswa Muslim melaksanakan shalat Jumat memicu protes, terutama dari orang tua murid. 

"Setelah usia 10 tahun, wajib bagi laki-laki Muslim melaksanakan shalat Jumat. Orang tua ingin anaknya melakukan kewajiban ini. Sekolah boleh ketat kepada murid jika mereka menyalahgunakan fasilitas, tapi bukan hal ini," kata Presiden Kerala CBSE School Management Association TPM Ibrahim Khan kepada Times of India, seperti dilansir On Islam, Rabu (1/1). 

Larangan melakukan shalat Jumat saat jam sekolah ditetapkan karena perilaku siswa yang tidak bertanggung jawab. Sekolah di negara bagian Kochi mengatakan keputusan itu menyusul temuan setelah shalat Jumat, para siswa memanfaatkan waktu untuk makan di restoran sehingga terlambat ke sekolah. 

Beberapa sekolah lainnya mengizinkan siswanya melakukan shalat Jumat dengan catatan ditemani orang tua. 

"Kami menerapkan pendekatan sekuler. Saat orang tua meminta agar anak mereka diizinkan melaksanakan shalat Jumat, kami mengizinkan. Namun, kami menemukan siswa tidak pergi ke Masjid dan terlambat ke sekolah. Sekarang kami mewajibkan orang tua menemani anaknya hingga kembali ke sekolah," kata Kepala Sekolah Toc H Public School, NM George. 

Namun, ia mempunyai solusi bagi orang tua yang tidak bisa menemani anak mereka melakukan shalat Jumat. Sekolah telah menyewa pengawas untuk mengawasi siswa ketika mereka shalat Jumat. Para pengawas ini menemani siswa ke Masjid dan memastikan mereka kembali ke sekolah tepat waktu. 

Muslim di India jumlahnya mencapai 160 juta dari populasi 1,1 miliar. India merupakan negara ketiga dengan jumlah Muslim terbesar di dunia setelah Indonesia dan Pakistan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement