Kamis 02 Jan 2014 07:51 WIB

Pupuk Kujang Tak Capai Target Produksi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nidia Zuraya
Pabrik pupuk, ilustrasi
Pabrik pupuk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), Karawang, Jawa Barat, mengklaim, hasil produksi pupuk sepanjang 2013 tak sesuai target. Pasalnya, banyak kendala yang harus dihadapi perusahaan BUMN tersebut. Salah satunya, masalah kerusakan mesin di dua pabrik urea yang ada. Meski demikian, PKC menjadi ketersediaan pupuk cukup aman. Bahkan, stoknya mencukupi untuk kebutuhan dua bulan kedepan.

Direktur Utama PT PKC, Bambang Tjahjono, mengatakan, sampai akhir tahun, produksi urea hanya mencapai 885 ribu ton atau hanya terealisasi 91 persen dari target 970 ribu ton. Untuk NPK, yang terealisasi hanya 148 ribu ton atau 66 persen dari target 225 ribu ton.

Sedangkan, pupuk organik hanya mampu tercapai 25 ribu ton atau sekitar 63 persen dari target produksi 40 ribu ton. Produksi amoniak mencapai 581 ribu ton atau sekitar 91 persen dari target 638 ribu ton. "Target tersebut, merupakan standarisasi internal yang dibuat perusahaan," ujar Bambang, kemarin.

Tak terealisasinya targetan internal ini, menurut Bambang, disebabkan oleh kerusakan mesin di dua pabrik yang ada. Akibatnya, pabrik 1A harus berhenti produksi selama 82 hari. Sedangkan pabrik 1B harus off selama 30 hari. Sehingga, kedua pabrik itu mengalami down time dan tidak bisa memroduksi pupuk selama masa perawatan.

Untuk mengantisipasi hal itu di tahun ini Bambang menuturkan perseroan akan melakukan perbaikan mesin di kedua pabrik secara menyeluruh. Terutama, mesin di pabrik 1B yang kondisinya relatif masih baru. Selain itu, memonitor peralatan yang berpotensi tinggi mengalami kerusakan. Supaya, kedepannya mesin-mesin tersebut bisa secara prima memroduksi pupuk.

Terkait dengan stok pupuk, lanjut Bambang, sampai saat ini masih cukup aman. Di gudang lini tiga atau gudang tingkat kabupaten, stok pupuk urea lebih dari 84 ribu ton. Stok NPK sekitarr 7.157 ton. Sedangkan stok pupuk organik 5.783 ton. "Jadi, petani tak perlu risau. Karena stok pupuk kami cukup melimpah," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement