REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Misi Kemanusiaan awal tahun 2014 yang diprogram tim relawan kemanusiaan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Adara, dan Pelajar Islam Indonesia (PII), menjadi pembuka untuk penyaluran bantuan yang akan datang ke wilayah pengungsi Palestina di Yordania berikutnya.
Hal ini disampaikan Koordinator Tim Relawan Kemanusiaan Azhar Suhaimi, Kamis (2/1). Tim, ujar Azhar, menempuh 13 jam perjalanan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dari KNRP, Adara dan PII kepada rakyat Palestina. "Insya Allah akan ada tindak lanjut untuk pemberian bantuan yang akan datang,” ujarnya.
Azhar, atas nama donatur dan masyarakat Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Bulan Sabit Hijau Jordania (The Green Crescent Society), yang telah membantu hal-hal teknis dalam program awal ini, juga kepada KBRI Jordania dan UNRWA. “Palestina adalah saudara kami semua, masalah Palestina adalah masalah kami, semoga kegiatan semacam ini menjadi jalan keluar terhadap masalah yang anda hadapi saat ini,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Bulan Sabit Hijau Jordania, Syaikh Muhammad, mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan yang mulia terlebih di awal tahun untuk para pengungsi. “Mereka datang dari jauh, Indonesia, ini menandakan bahwa pengungsi Palestina dan Suriah tidak sendiri karena mendapat perhatian dari saudara di Indonesia," katanya.
Meskipun saat ini, ujar Muhammad, Palestina dan Suriah masih bercerai-berai akibat konflik, "Insya Allah nanti akan ada jalan untuk bersatu. Ini sebuah cita-cita besar dan mulia."
Saat ini, kata Muhammad, hampir jutaan pengungsi di Yordania yang perlu perhatian dari dunia luar, sekitar dua juta berasal dari Palestina, ratusan ribu dari Suriah, Irak, Lebanon, dan Chechnya. Mereka hidup di bangunan yang sangat sederhana dan tenda-tenda pengungsian.