Kamis 02 Jan 2014 11:33 WIB

Pakar: Ini Efek Asal Sebut Penjahat Sebagai Teroris

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Dewi Mardiani
Kapolri Jendral Pol. Sutarman (tengah) didampingi Kabareskrim Komjen Pol Suhardi Alius (kedua kiri)berbincang dengan Kasubdit Jatrantas Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan (kanan) saat mengunjungi operasi penggerebekan rumah terduga teroris di Ciputat, T
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Kapolri Jendral Pol. Sutarman (tengah) didampingi Kabareskrim Komjen Pol Suhardi Alius (kedua kiri)berbincang dengan Kasubdit Jatrantas Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan (kanan) saat mengunjungi operasi penggerebekan rumah terduga teroris di Ciputat, T

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah akibat akan timbul jika pihak kepolisian asal dalam menyebut pelaku kejahatan sebagai teroris. Pakar Terorisme, Mardigu Wowiek Prasantyo, menegaskan efek tersebut justru akan menyusahkan pihak kepolisian juga.

Teroris memiliki organisasi yang terstruktur, memiliki kitab, undang-undang, dan pemimpin sendiri. Modus mereka pun tertata dengan rapih terutama ketika akan menjalankan misinya.

Sementara, kejadian penggerebekan enam orang para terduga pembunuh polisi di Ciputat, Tangerang Selatan, tidak lantas menjatuhkan embel sebagai teroris. Teroris yang sebenarnya mungkin akan 'sakit hati' karena tidak merasa melakukannya. ''Mungkin akan muncul serangan baru yang dilakukan teroris sesungguhnya,'' katanya, kemarin.

Selain itu, jika mereka disebut sebagai teroris, otomatis mereka akan menempati penjara kelas 1 tempat berkumpulnya para teroris. Penerimaan paham pun akan terjadi yang mungkin mereka belum mengetahuinya. Dogma-dogma yang dilemparkan pelaku teror yang sesungguhnya mudah diterima oleh mereka yang sebenarnya bukan teroris.

Kemudahan tersebut, katanya, karena mereka memiliki nasib yang sama di penjara dan di kelas yang sama sebagai pelaku teror. ''Ujung-ujungnya, muncul teroris baru dari sini. Ini yang harus dipikirkan ke depannya,'' kata Mardigu.

Mardigu menjelaskan, pihak kepolisian tidak boleh asal dalam menyebut pelaku kejahatan tertentu sebagai teroris. Harus ada fakta mereka memiliki jaringan kelompok teror.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement