REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Oposisi Suriah dari Koalisi Nasional mengatakan pada Rabu kemarin, bahwa keberadaan kelompok yang berhubungan dengan Alqaidah di Suriah sebenarnya berhubungan dengan rezim Assad dan melayani kepentingan pemerintah.
Pernyataan keras ini ditujukan terhadap Negara Islam Iraq dan Levante (ISIL) setelah dilaporkan kelompok ini membunuh doktor di utara Suriah.
"Koalisi percaya bahwa ISIL terkait erat dengan rezim teroris dan melayani kepentingan dari kalangan Presiden Bashar al-Assad, secara langsung atau tidak langsung," kata pernyataan dari kelompok oposisi itu dilansir Agence France-Presse dikutip dari Alarabiya, Kamis (2/1)
"Pembunuhan terhadap warga Suriah oleh kelompok ini tidak menghapus keraguan tentang maksud di balik penciptaan organisasi mereka, tujuan mereka dan agenda yang mereka layani, yang terkonfirmasi oleh sifat tindakan teroris mereka yang bermusuhan dengan revolusi Suriah," tambahnya.
Pernyataan itu juga menyeru para pemberontak yang bergabung dengan ISIL untuk meninggalkan kelompok itu dan untuk "menuntut para pemimpin organisasi teroris itu bersama dengan penjahat rezim."
Pihak oposisi ini juga menuduh kelompok itu tidak lagi berjuang melawan rezim dan malah berperang melawan oposisi dan warga sipil lainnya.
Koalisi ini sejak lama menuduh rezim Suriah telah membajak dan "mencuri" momen perlawanan rakyat dengan mendukung kelompok-kelompok ekstrimis.